Mencoba meraih segenggam harapan,
Yang selalu engkau hembuskan,
Dari hari ke hari.
Ibu, anakmu disini,
Jauh dari sisimu, mencoba menatap mentari,
Dan menempuh malam-malam panjang yang sunyi,
Sambil menunggu, apakah mentari besok ‘
Dan selaksa pagi seolah-olah bergema dan menari-nari,
Di hadapan diri ini.
Ibu,
Aku selalu rindu sinar matamu yang teduh,
Saat cahaya hidupmu masih terang benderang,
Bersinar-sinar terangi hidupku, Ibu,
Aku selalu ingat saat kau berpeluh,
Bergerak dengan sigap laksana perwira perang,
Mengurus kami yang seolah tak bosan untuk minta perhatianmu.
Ibu, kini cahaya hidupmu mulai memudar,
Seiring usia dan zaman yang akan terus berputar,
Dan Sang Waktu yang tersenyum sinis, kaku dan bisu.
Andai mampu,
Aku ‘
Dan menukarnya dengan cahaya hidup,
yang akan kuberikan padamu.
Ibu, anakmu disini,
Mencoba mencari cahaya hidup,
Yang selalu kau berikan padaku.
Untuk Ibunda Tercinta
No comments:
Post a Comment